Kamis, 13 Juni 2013

Laporan Anfisman Panca Indera

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Panca indera adalah organ- organ akhir yang di khususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa  (sensori impression) dari organ indera menuju otak diamana perasaan ini ditafsirkan. Dalam segala hal, serabut saraf  sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus mengumpulkan rangsangan yang khas dimana setiap organ berhubungan. Sisitem indera memerlukan  bantuan  sistem saraf  yang menghubungkan badan  indera dengan sistem  saraf  pusat, organ  indera  adalah  sel – sel  tertentu yang dapat menerima stimulus  dari  lingkungan maupun dari  badan  sendiri  untuk  diteruskan sebagai implus  saraf  melalui  serabut  saraf  ke  pusat  susunan  saraf. Setiap organ indera memerima stimulus tertentu, kesan yang sesuai sebagai sistem organ indera hanya mampu menerima stimulus, menghasilkan dan mengirim implus saraf, interpretasi dari pada semua organ.
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Ketiga bagian telinga ini terletak di dalam tulang temporal kepala. Tulang temporal adalah struktur berbentuk piramidal yang membentuk bagian dasar dan pinggir (lateral) kedua sisi tulang tengkorak. Bagian-bagian utama tulang temporal adalah segmen tulang skuamosa, petrosa, timpanik, dan mastoid. Pada tulang temporal inilah selain organ pendengaran (koklea) juga tersimpan organ keseimbangan (vestibuler). Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.

1.2 Tujuan



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mata

Mata merupakan organ indra rumit. Mata disusun dari bercak sensitive dancahaya prmitip pada permukaan invertebrata. Dalam selubung pelindungnya matamempunyai lapsan reseptor yaitu system lensa bagi pemfokusan cahaya atas reseptor danmerupakan suatu system syaraf untuk mengantarkan impuls serta membentuk bayangan penglihatan yang disadari menjadi sasaran. Secara structural bola mata bekerja sepertisebuah kamera, tetapi mekanisme yang ada tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Lapisan syaraf yang melapisi separuh bagian posterior bola mata merupakan bagian darisusunan syaraf pusat yang dihubungkan melalui suatu berkas serat syaraf yang disebutsaraf optic. Lapisan fibrosa yang terletak diluar sesuai dengan durameter yang berwarna putih keruh.Antara lapisan fibrisa luar dan retina terdapat suatu lapisan faskuler yang berfungsisebagai nutrisi.Pada iris terdapat suatu celah bulat dibagaian tengah dengan deameter yang beragam yang disebut pupil. Retina berlanjut kedepan tetapi sebagai lapisan tanpa saraf  permukaan dalam badan siliar, iris atau bagaian siliar dan iridika retina.
Saraf  optic tidak keluar pada kutup posterior bola mata, tempat keluarnya sekitar tigamillimeter kesisi nasal dan satu millimeter di bawah kupula. Mata merupakan suatu bulatan yang sedikit asimetris dan agak gepeng dari atas ke bawah. Titik pusatlengkungan kornea dan sclera disebur kutub anterior dan posterior.
A.Kelopak mata 
Kelopak mata atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, sertamengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea.Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mataterhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.Dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar kedalam bola mata yangdibutuhkan untuk penglihatan.Pembasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutupkelopak mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk.
Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadikeratitis et lagoftalmos.Pada kelopak terdapat bagian-bagian :

a) Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal         rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.

b) Otot seperti : M. orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atasdan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebraterdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai M. Rioland. M. orbikularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. facial M. levator palpebra, yang berorigo pada anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengansebagian menembus M. orbikularis okuli menuju kulit kelopak bagian tengah.Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terlihat sebagai sulkus (lipatan) palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n. III, yang berfungsi untuk mengangkatkelopak mata atau membuka mata.

c) Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar didalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo palpebra Septumorbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

d) Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruhlingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan ikat yangmerupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom (40 bush dikelopak atas dan 20 pada kelopak bawah).

e) Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra.

B.Sistem Lakrimal
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata.Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktusnasolakrimal, meatus inferior.Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1. Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporoantero superior rongga orbita.
2. Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakuslakrimal dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak dibagian depan ronggaorbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung didalam meatus inferior.Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akan masuk kedalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal. Bila pungtum lakrimal tidak menyinggung bola mata, maka air mata akan keluar melalui margo palpebra yang disebut epifora. Epifora juga akan terjadi akibat pengeluaran air mata yang berlebihan darikelenjar lakrimal.Untuk melihat adanya sumbatan pada duktus nasolakrimal, maka sebaiknyadilakukan penekanan pada sakus lakrimal. Bila terdapat penyumbatan yang disertaidakriosistitis, maka cairan berlendir kental akan keluar melalui pungtum lakrimal

C.Konjungtiva

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva ini.Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifatmembasahi bola mata terutama kornea.Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu mata ataulensa kontak (contact lens), agar tidak tergelincir ke belakang mata. Bersama-samadengan kelenjar lacrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar cornea tidak kering.Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar digerakkan daritarsus.
2. Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya.
3. Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihankonjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak 

D.Bola Mata

Didalam bola mata terdapat dinding bola mata dan isi bola mata . Dinding bola mata terdiri atas sklera dan kornea sedangkan pada isi bola mata terdiri atas uvea, retina, badan kaca dan lensa.Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata di bagiandepan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda. 
Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu :
1. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata,merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan skleradisebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. Kelengkungan kornea lebih besar dibanding sklera.Sclera merupakan Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan korneamerupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papilsaraf optik sampai kornea. Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringanyang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm. Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vaskular. Sklera mempunyai kekakuan tertentusehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata. Dibagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut kribosa. Bagian luar sklera berwarna putih dan halus dilapisi oleh kapsul Tenon dan dibagian depan olehkonjungtiva. Diantara stroma sklera dan kapsul Tenon terdapat episklera. Bagiandalamnya berwarna coklat dan kasar dan dihubungkan dengan koroid olehfilamen-filamen jaringan ikat yang berpigmen, yang merupakan dinding luar ruangan suprakoroid. Kekakuan sklera dapat meninggi pada pasien diabetesmelitus, atau merendah pada eksoftalmos goiter, miotika, dan meminum air  banyak 
2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea dibatasioleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan padaruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid. Jaringan uvea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan otot dapatmengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata. Otot dilatator dipersarafi oleh parasimpatis, sedang sfingter iris dan otot siliar di persarafi oleh parasimpatis.Otot siliar yang terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa untuk kebutuhanakomodasi. Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuos humor), yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas kornea dan sklera.
3. Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyaisusunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membran neurosensorisyang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan keotak. Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retinadapat terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina.Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanyamenempel pupil saraf optik, makula dan pars plans. Bila terdapat jaringan ikat di dalam badan kaca disertai dengan tarikan pada retina, maka akan robek dan terjadi ablasi retina.Lensa terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuatornya pada badansiliar melalui Zonula Zinn. Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau melihatdekat sehingga sinar dapat difokuskan di daerah makula lutea.Terdapat 6 otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak didaerah temporal atas di dalam rongga orbita.

E.Kornea
Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaputmata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelahdepan dan terdiri atas lapis :

1.Epitel
Tebalnya 50 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang satingtumpang tindih satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.
Pada sel basal Bering terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong ke depanmenjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingya dan sel poligonal didepannya melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier .
Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bilaterjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.
Epitel berasal dari ektoderm permukaan.

2.Membran Bowman
Terletak di bawah membran basal epitel komea yang merupakan kolagenyang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depanstroma.
Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi

3.StromaTerdiri ataslamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu denganlainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktulama yang kadang-kadang sampai 15 bulan.Keratos it merupakan sel stromakornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma

4.Membran Descement
Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma komeadihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya
Bersifat sangat elastik dan berkembang terns seumur hidup, mempunyaitebal 40 µm.

5.Endotel
Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 pm.Endotel melekat pada membran descement melalui hemidesmosom danzonula okluden.

F.Uvea

Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola matadengan otot rektus lateral, 1 cm di depan foramen optik, yang menerima 3 akar saraf di bagian posterior yaitu :
1. Saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabutsensoris untuk komea, iris, dan badan siliar.
2. Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi, yang berasal dari saraf simpatisyang melingkari arteri karotis; mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil.
3. Akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan pupil.
Pada ganglion siliar hanya saraf parasimpatis yang melakukan sinaps. Iris terdiriatas bagian pupil dan bagian tepi siliar, dan badan siliar terletak antara iris dan koroid.Batas antara korneosklera dengan badan siliar belakang adalah 8 mm temporal dan 7 mmnasal. Di dalam badan siliar terdapat 3 otot akomodasi yaitu longitudinal, radiar, dansirkular.
Ditengah iris terdapat lubang yang dinamakan pupil, yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk kedalam mata. Iris berpangkal pada badan siliar danmemisahkan bilik mata depan dengan bilik mata belakang. Permukaan depan iriswarnanya sangat bervariasi dan mempunyai lekukan-lekukan kecil terutama sekitar pupil yang disebut kripti. Badan siliar dimulai dari basis iris kebelakang sampai koroid, yangterdiri atas otot-otot siliar dan proses siliar.Otot-otot siliar berfungsi untuk akomodasi. Jika otot-otot ini berkontraksi iamenarik proses siliar dan koroid kedepan dan kedalam, mengendorkan zonula Zinnsehingga lensa menjadi lebih cembung. Fungsi proses siliar adalah memproduksi Humor Akuos.
Koroid adalah suatu membran yang berwarna coklat tua, yang letaknya diantarasklera dan. retina terbentang dari ora serata sampai kepapil saraf optik. Koroid kaya pembuluh darah dan berfungsi terutama memberi nutrisi kepada retina.

G.Pupil

Pupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya cahayayang masuk. Pupil anak-anak berukuran kecil akibat belum berkembangnya saraf simpatis. Orang dewasa ukuran pupil adalah sedang, dan orang tua pupil mengecil akibatrasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis Pupil waktu tidur kecil , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma dan tidur sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari :
1. Berkurangnya rangsangan simpatis
2. Kurang rangsangan hambatan miosis
Bila subkorteks bekerja sempurna maka terjadi miosis.Di waktu bangun korteksmenghambat pusat subkorteks sehingga terjadi midriasis. Waktu tidur hambatan subkorteks hilang sehingga terjadi kerja subkorteks yang sempurna yang akanmenjadikan miosis.Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi danuntuk memperdalam fokus seperti pada kamera foto yang difragmanya dikecilkan. Sudut bilik mata depan Sudut bilik mata yang dibentuk jaringan korneosklera dengan pangkaliris. Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila terdapat hambatan pengaliran keluar cairan mata akan terjadi penimbunan cairan bilik mata di dalam bolamata sehinga tekanan bola mata meninggi atau glaukoma. Berdekatan dengan sudut inididapatkan jaringan trabekulum, kanal Schelmm, baji sklera, garis Schwalbe dan jonjotiris.Sudut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan dengan sklera kornea dan disiniditemukan sklera spur yang membuat cincin melingkar 360 derajat dan merupakan batas belakang sudut filtrasi Berta tempat insersi otot siliar longitudinal. Anyaman trabekulamengisi kelengkungan sudut filtrasi yang mempunyai dua komponen yaitu badan siliar dan uvea.Pada sudut fitrasi terdapat garis Schwalbe yang merupakan akhir perifer endoteldan membran descement, dan kanal Schlemm yang menampung cairan mata keluar kesalurannya. Sudut bilik mata depan sempit terdapat pada mata berbakat glaukoma suduttertutup, hipermetropia, blokade pupil, katarak intumesen, dan sinekia posterior perifer

H. Retina

Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran dari pada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid.Bagian anterior berakhir pada ora serata. Dibagian retina yang letaknya sesuaidengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira berdiameter 1 -2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan. Ditengah makula lutea terdapat bercak mengkilat yang merupakan reflek fovea.Kira-kira 3 mm kearah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat putihkemerah-merahan, disebut papil saraf optik, yang ditengahnya agak melekuk dinamakanekskavasi faali. Arteri retina sentral bersama venanya masuk kedalam bola mata ditengah papil saraf optik. Arteri retina merupakan pembuluh darah terminal.Retina terdiri atas lapisan:
1. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yangmempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.
2. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
3. Lapis nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang.Ketiga lapis diatas avaskular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.
4. Lapis pleksiform luar, merupakan lapis aselular dan merupakan tempat sinapsissel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal
5. Lapis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel Muller Lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral
6. Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion
7. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.
8. Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke arch saraf optik. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina
RetinaMembran limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca. Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapat nutrisi dari koroid. Batang lebih banyak daripada kerucut, kecuali didaerah makula, dimana kerucut lebih banyak. Daerah papil saraf optik terutama terdiri atas serabut saraf optik dan tidak mempunyai daya penglihatan (bintik buta).

I.Badan kaca

Badan kaca merupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antaralensa dengan retina. Badan kaca bersifat semi cair di dalam bola mata. Mengandung air sebanyak 90% sehingga tidak dapat lagi menyerap air. Sesungguhnya fungsi badan kacasama dengan fungsi cairan mata, yaitu mempertahankan bola mata agar tetap bulat.Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina. Badan kacamelekat pada bagian tertentu jaringan bola mata. Perlekatan itu terdapat pada bagian yangdisebut ora serata, pars plana, dan papil saraf optik.
 Kebeningan badan kaca disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darah dan sel. Pada pemeriksaan tidak terdapatnyakekeruhan badan kaca akan memudahkan melihat bagian retina pada pemeriksaanoftalmoskopi.Struktur badan kaca merupakan anyaman yang bening dengan diantaranya cairan bening. Badan kaca tidak mempunyai pembuluh darah dan menerima nutrisinya dari jaringan sekitarnya: koroid, badan siliar dan retina.

J.Lensa mata

Lensa merupakan badan yang bening, bikonveks 5 mm tebalnya dan berdiameter 9 mm pada orang dewasa. Permukaan lensa bagian posterior lebih melengkung daripada bagian anterior. Kedua permukaan tersebut bertemu pada tepi lensa yang dinamakanekuator. Lensa mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator difiksasi oleh zonulaZinn pada badan siliar. Lensa pada orang dewasa terdiri atas bagian inti (nukleus) dan bagian tepi (korteks). Nukleus lebih keras daripada korteks.

K.Rongga Orbita

Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yangmembentuk dinding orbita yaitu : lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal, dan dasar orbita yangterutama terdiri atas tulang maksila, bersama-sama tulang palatinum dan zigomatikus Rongga orbita yang berbentuk piramid ini terletak pada kedua sisi rongga hidung.Dinding lateral orbita membentuk sudut 45 derajat dengan dinding medialnya.Dinding orbita terdiri atas tulang :
1. Atap atau superior : os.frontal
2. Lateral : os.frontal. os. zigomatik, ala magna os. Fenoid
3. Inferior : os. zigomatik, os. maksila, os. Palatina
4. Nasal : os. maksila, os. lakrimal, os. Etmoid
Foramen optik terletak pada apeks rongga orbita, dilalui oleh saraf optik, arteri,vena, dan saraf simpatik yang berasal dari pleksus karotid. Fisura orbita superior di sudutorbita atas temporal dilalui oleh saraf lakrimal (V), saraf frontal (V), saraf troklear (IV),saraf okulomotor (III), saraf nasosiliar (V), abdusen (VI), dan arteri vena oftalmik.Fisura orbita inferior terletak di dasar tengah temporal orbita dilalui oleh saraf infra-orbita dan zigomatik dan arteri infra orbita. Fosa lakrimal terletak di sebelah temporalatas tempat duduknya kelenjar lakrimal. Rongga orbita tidak mengandung pembuluh ataukelenjar limfa.

L.Otot Penggerak Mata

Otot ini menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakkan mata tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot. Otot penggerak mata terdiri atas 6 otot yaitu :
Otot Oblik Inferior Oblik inferior mempunyai origo pada foss lakrimal tulang lakrimal, berinsersi padasklera posterior 2 mm dari kedudukan makula, dipersarafi saraf okulomotor, bekerja untuk menggerakkan mata keatas, abduksi dan eksiklotorsi.
Otot Oblik Superior Oblik superior berorigo pada anulus Zinn dan ala parva tulang sfenodi di atasforamen optik, berjalan menuju troklea dan dikatrol batik dan kemudian berjalan di atasotot rektus superior, yang kemudian berinsersi pada sklera dibagian temporal belakang bola mata. Oblik superior dipersarafi saraf ke IV atau saraf troklear yang keluar dari bagian dorsal susunan saraf pusat Mempunyai aksi pergerakan miring dari troklea pada bola mata dengan kerja utamaterjadi bila sumbu aksi dan sumbu penglihatan search atau mata melihat ke arch nasal.Berfungsi menggerakkan bola mata untuk depresi (primer) terutama bila mata melihat kenasal, abduksi dan insiklotorsi. Oblik superior merupakan otot penggerak mata yangterpanjang dan tertipis.
Otot Rektus Inferior Rektus inferior mempunyai origo pada anulus Zinn, berjalan antara oblik inferior dan bola mata atau sklera dan insersi 6 mm di belakang limbus yang pada persilangandengan oblik inferior diikat kuat oleh ligamen Lockwood.Rektus inferior dipersarafi oleh n. IIIfungsi menggerakkan mata - depresi (gerak primer) - eksoklotorsi (gerak sekunder) -aduksi (gerak sekunder) Rektus inferior membentuk sudut 23 derajat dengan sumbu penglihatan.
Otot Rektus LateralRektus lateral mempunyai origo pada anulus Zinn di atas dan di bawah foramenoptik. Rektus lateral dipersarafi oleh N. VI. Dengan pekerjaan menggerakkan mataterutama abduksi.
Otot Rektus MediusRektus medius mempunyai origo pada anulus Zinn dan pembungkus dura saraf optik yang sering memberikan dan rasa sakit pada pergerakkan mata bila terdapat neuritisretrobulbar, dan berinsersi 5 mm di belakang limbus. Rektus medius merupakan ototmata yang paling tebal dengan tendon terpendek. Menggerakkan mata untuk aduksi(gerak primer).
Otot Rektus Superior Rektus superior mempunyai origo pada anulus Zinn dekat fisura orbita superior  beserta lapis dura saraf optik yang akan memberikan rasa sakit pada pergerakkan bola.

2.5 Telinga

Telinga adalah indra pendengaran. Pendengaran merupakan indra mekanoreseptor karena memberikan respon terhadap getaran mekanik gelombang suara yang terdapat diudara. Telinga menerima gelombang suara yang frekuensinya berbeda, kemudianmenghantarkan informasi pendengaran kesusunan saraf pusat. Telinga dapat dibagimenjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.

a.Telinga Luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau  pinna, Liang meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara kedalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitukompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpentingadalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisikulit tipis.
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditoriuseksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakanmembrana timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua sisi kepala kuranglebih setinggi mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutamaoleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalisauditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporalmandibular. Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatusauditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut.
Aurikula berfungsi mengumpulkan getaran udara, bentuknya berupa lempeng tulang rawan yang elastis yang ditutupi kulit, memiliki otot intrinsic dan ekstrinsik sertadi persarapi oleh nervus fasialis. Seluruh permukaan diliputi kulit tipis dengan lapisan subkutis pada permukaan anterolateral, serta di temukan rambut kelenjar sebasea dankelenjar keringat.Meatus akustikus eksternal merupakan tabung berkelok – kelok yang terbentangantara aurikula dan membrane tempani, berfungsi menghantarkan gelombang suara dariaurikula ke membrane tempani. Pada bagian luar banyak ditemukan rambut yang berhubungan dengan kelenjar sebasea, sedangkan dalam liang ditemukan serumen berwarna coklat yang berfungsi sebagai pelindung. Seruman merupakan modifikasi kelenjar keringat bergabung dengankelenjar sebasea yang bermuara langsung ke permukaan kulit.

b.Telinga Tengah
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateraldan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membranatimpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga,Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dantranslulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli(tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungandengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.
Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes.Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantuhantaran suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah,yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak  pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalanke getaran suara. Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kakistapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela bulat.
Maupun jendela oval mudah mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapatmengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tubaeustachii yang lebarnya sekitar 1mm panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingahke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksiotot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer. 

c.Telinga Dalam
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk  pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII(nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian darikomplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajatsatu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Organahir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan duasetengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakanorgan Corti.. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya, Labirinmembranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubunganlangsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis.Labirin membranosa tersusun atas atrikulus, sakulus, dan duktus semisirkularis,duktus koklearis.
Atrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gempeng terpaut padatempatnya oleh jaringan ikat. Disini terdapat saraf (nervus akustikus) pada bagiandepan dan sampingnya ada daerah yang lonjong yang disebut macula akustikautrikola. pada dinding belakang atrikus ada muara dari duktus semisirkularis dan padadinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa sirkularis, saluran yangmenghubungkan atrikulus dengan sakulus.
Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagiandepan dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, tempatterdapatnya nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-serabut halus cabang nervus akustikus yang berakhir pada macula akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang menghubungkan sakulus denganduktus koklearis, di bagian sudut sakulus ada saluran halus disebut duktusendolimfatikus, berjalan melalui aquaduktus vestibularis menuju permukaan bagian bawah tulang temporalis dan berakhir sebagai kantong buntu disebut sakusendolimfatikus yang terletak tepat di lapisan otak duramater.
Duktus semisirkularis, ada tiga tabung selaput semisrkularis yang berjalan dalamkanalis semisrkularis (superior, posterior, dan lateralis). Penampangannya kira-kirasekitar sepertiga penampang kanalis semisirkularis. Bagian duktus yang melebar disebut ampula selaput. Setiap ampula mengandung satu celah siklus, sebelah dalamada Krista ampularis yang terlihat menonjol kedalam yang menerima ujung-ujungsaraf.
Duktus koklearis merupakan saluran yang berbentuk agak segitiga seolah-olahmembuat batas pada koklea timpani. Atap duktus koklearis terdapat membranevestibularis pada alasnya terdapat membran basilaris. Duktus koklearis mulai darikantong buntu (seikum vestibular) dan berakhir tepat diseberang kanalis laminaspiralis pada kantong buntu (seikum ampulare) pada membrane basilaris ditemukanorgan korti sepanjang duktus koklearis yang merupakan hearing sense organ.
Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan mediolus terdapat ganglionspiralis yang sebagaian besar diliputi tulang bagian bawah dan menyatu denganmembrane basilaris melintasi duktus koklearis dan melekat pada ligamentum basilaris.
Membran basilaris : dibentuk oleh lapisan serat – serat kolagen, permukaan bawahyang menghadap skala timpani diliputi oleh jaringan ikat fibbrosa yangmengandung pembuluh darah.
Membran vestibularis : suatu lembaran jaringan ikat tipis, diliputi pada permukaan atas vestibular oleh pelapis rongga perilimf yaitu jaringan epitelselapis gepeng yang terdiri atas sel mesenkim
Dektus koklearis : dektus ini mengandung pigmen, bentuknya lebih tinggi dantidak beraturan, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang banyak mengandungkapiler yang disebut stria vaskularis. Dektus koklearis merupakan tempat sekresiendolimf dan termasuk organ korti.
Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga padatulang pelipisyang dilapisi periosteumyang berisi cairanperilimfe& labirinmembranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairanendolimfe.Di labirin oseaterdapat koklea, vestibulum, kanalis semisirkularis.
kolea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian yaituskala vestibuli,skala media, danskala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebuttingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengahmelaluitingkap bulat.Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularisatau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Diatas membran basilaris terdapatorgano cortiyang berfungsi mengubah getaransuara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Diatas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri darigelatinyang lentur
sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis.
Vetibulum, bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum ini membukafenestra ovale dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerimamuara kanalis semisirkularis
Kanalis semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran yang terdiri dari 3saluran. Saluran yang satu dengan yang lainnya membentuk sudut 90%, kanalissemisrkularis superior, kanalis semisirkularis posterior dan kanalis semisirkularislateralis.

Labirin membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe.Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatanangular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalansepanjang cabang vesti-bular nervus kranialis VIII ke otak. Perubahan posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitaselektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII. 

Di dalam kanalisauditorius internus, nervus koklearis yang muncul dari koklea, bergabung dengan nervusvestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadinervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII). Kanalisauditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang otak.


BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM


Alat         :  Alat peraga mata dan telinga

Bahan :  Materi mata dan telinga

Cara Kerja       :  Mempresentasikan materi mata dan telinga secara berkelompok

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Mata :                                                                     
1. Konjungtiva Palvebra berfungsi proteksi pada sklera dan memberi pelumasan pada bola mata
2. Sklera berfungsi sebagai jaringan ikat padat fibrosa dan tampak putih
3. Pupil berfungsi menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam 
4. Kornea berfungsi menerima cahaya dari sumber cahaya
5. Koroid berfungsi memberi nutrisi ke retina dan badan kaca, dan mencegah refleksi internal cahaya.
6. Retina berfungsi menangkap dan meneruskan cahaya dari lensa ke saraf mata
7. Lensa berfungsi menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam
8. Korpus Viterus/ Lapisan Bening berfungsi mengisi ruang antara lensa mata dan retina di dalam bola mata manusia atau vebrata lainnya
9. Papila Optik/Bintik Buta/Bintik Bening berfungsi sebagai bagian yang tidak peka terhadap cahaya
10. Muscle Rectus Superior berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi dan aksi sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi
11. Muscle Rectus Inferior berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada abduksi dan memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi dan aduksi dalam depresi
12. Muscle Rectus Medialis berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi gerakan aduksi
13. Muscle Rectus Lateralis berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi gerakan abduksi
14. Muscle Obliques Superior berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi primer intorsi dan adduksi, dan aksi sekunder berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi
15. Muscle Obliques Inferior berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, yang memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan memiliki aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi
16. Arteri Of Tamika berfungsi sebagai penyuplai darah ke retina
17. Saraf Optik berfungsi menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya
18. Fovea berfungsi bertanggung jawab terhadap ketajaman penglihatan yang sangat dibutuhkan manusia
19. Ostea Temporis berfugsi untuk melindungi mata 
20. Otot Dahi berfungsi mengedipkan mata
21. Ostea Frontalis berfungsi membentuk wajah, melindungi otak 

1   Helix
2   Lipatan Anti Helix
3   Anti Helix 
4   Choncaquliculae
5   Crus Helix 
6   Lubang Telinga 
7   Tulang Temporal 
8   Gendang Telinga 
9   Temporal 
10 Tuba Eusthacius
11 Tulang Martil 
12 Tulang Landasan 
13 Ductus Couilearis 
14 Area Cochlearis 
15 Capula Cochlearis 
16 Ductus Cochlearis
17 Canalis Semicularis Onterior
18 Canalis Semicularis Pasterior
19 Canalis Semicularis Lateral
20 Cros Membran Vommipe 

BAB V
KESIMPULAN

Mata adalah salah satu alat indra yang berfungsi sebagai indra penglihatan. Matamemiliki stuktur yaitu Sklera (bagian putih mata), konjungtiva, kornea, pupil, iris, lensa, retina, saraf optikus, Humor aqueus, Humor vitreus.
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga,lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telingaatau membrantimpani. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus), landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes. Telinga dalam terdiri darilabirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga padatulang pelipisyang dilapisi periosteumyang berisi cairan perilimfe& labirin membranasea, yang terletak lebih dalamdan memiliki cairan endolime.


BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Watson roger, 2002. anatomi dan fisiologi untuk perawat edisi 10. penerbit bukukedokteran EGC, Jakartaa
C.Pearce evelyn, 2002. anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Penerbit PT Gramedia pustaka utama, Jakartah.
m djauhari, 2009. pengantar fisiologi tubuh manusia. Bina rupa aksara publisher.Tanggerang
http://www.scribd.com/doc/53490193/10/Telinga-Dalam
http://www.psychologymania.com/2012/04/anatomi-dan-fisiologi-mata.html
http://wapedia.mobi/id/Telinga
http://deyra.files.wordpress.com/2012/01/mata-udah.doc 

Laporan Anfisman Panca Indera

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Panca indera adalah organ- organ akhir yang di khususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa  (sensori impression) dari organ indera menuju otak diamana perasaan ini ditafsirkan. Dalam segala hal, serabut saraf  sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus mengumpulkan rangsangan yang khas dimana setiap organ berhubungan. Sisitem indera memerlukan  bantuan  sistem saraf  yang menghubungkan badan  indera dengan sistem  saraf  pusat, organ  indera  adalah  sel – sel  tertentu yang dapat menerima stimulus  dari  lingkungan maupun dari  badan  sendiri  untuk  diteruskan sebagai implus  saraf  melalui  serabut  saraf  ke  pusat  susunan  saraf. Setiap organ indera memerima stimulus tertentu, kesan yang sesuai sebagai sistem organ indera hanya mampu menerima stimulus, menghasilkan dan mengirim implus saraf, interpretasi dari pada semua organ.
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Ketiga bagian telinga ini terletak di dalam tulang temporal kepala. Tulang temporal adalah struktur berbentuk piramidal yang membentuk bagian dasar dan pinggir (lateral) kedua sisi tulang tengkorak. Bagian-bagian utama tulang temporal adalah segmen tulang skuamosa, petrosa, timpanik, dan mastoid. Pada tulang temporal inilah selain organ pendengaran (koklea) juga tersimpan organ keseimbangan (vestibuler). Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.

1.2 Tujuan



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mata

Mata merupakan organ indra rumit. Mata disusun dari bercak sensitive dancahaya prmitip pada permukaan invertebrata. Dalam selubung pelindungnya matamempunyai lapsan reseptor yaitu system lensa bagi pemfokusan cahaya atas reseptor danmerupakan suatu system syaraf untuk mengantarkan impuls serta membentuk bayangan penglihatan yang disadari menjadi sasaran. Secara structural bola mata bekerja sepertisebuah kamera, tetapi mekanisme yang ada tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Lapisan syaraf yang melapisi separuh bagian posterior bola mata merupakan bagian darisusunan syaraf pusat yang dihubungkan melalui suatu berkas serat syaraf yang disebutsaraf optic. Lapisan fibrosa yang terletak diluar sesuai dengan durameter yang berwarna putih keruh.Antara lapisan fibrisa luar dan retina terdapat suatu lapisan faskuler yang berfungsisebagai nutrisi.Pada iris terdapat suatu celah bulat dibagaian tengah dengan deameter yang beragam yang disebut pupil. Retina berlanjut kedepan tetapi sebagai lapisan tanpa saraf  permukaan dalam badan siliar, iris atau bagaian siliar dan iridika retina.
Saraf  optic tidak keluar pada kutup posterior bola mata, tempat keluarnya sekitar tigamillimeter kesisi nasal dan satu millimeter di bawah kupula. Mata merupakan suatu bulatan yang sedikit asimetris dan agak gepeng dari atas ke bawah. Titik pusatlengkungan kornea dan sclera disebur kutub anterior dan posterior.
A.Kelopak mata 
Kelopak mata atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, sertamengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea.Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mataterhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.Dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar kedalam bola mata yangdibutuhkan untuk penglihatan.Pembasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutupkelopak mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk.
Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadikeratitis et lagoftalmos.Pada kelopak terdapat bagian-bagian :

a) Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal         rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.

b) Otot seperti : M. orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atasdan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebraterdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai M. Rioland. M. orbikularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. facial M. levator palpebra, yang berorigo pada anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengansebagian menembus M. orbikularis okuli menuju kulit kelopak bagian tengah.Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terlihat sebagai sulkus (lipatan) palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n. III, yang berfungsi untuk mengangkatkelopak mata atau membuka mata.

c) Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar didalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo palpebra Septumorbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

d) Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruhlingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan ikat yangmerupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom (40 bush dikelopak atas dan 20 pada kelopak bawah).

e) Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra.

B.Sistem Lakrimal
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata.Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktusnasolakrimal, meatus inferior.Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1. Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporoantero superior rongga orbita.
2. Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakuslakrimal dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak dibagian depan ronggaorbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung didalam meatus inferior.Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akan masuk kedalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal. Bila pungtum lakrimal tidak menyinggung bola mata, maka air mata akan keluar melalui margo palpebra yang disebut epifora. Epifora juga akan terjadi akibat pengeluaran air mata yang berlebihan darikelenjar lakrimal.Untuk melihat adanya sumbatan pada duktus nasolakrimal, maka sebaiknyadilakukan penekanan pada sakus lakrimal. Bila terdapat penyumbatan yang disertaidakriosistitis, maka cairan berlendir kental akan keluar melalui pungtum lakrimal

C.Konjungtiva

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva ini.Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifatmembasahi bola mata terutama kornea.Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu mata ataulensa kontak (contact lens), agar tidak tergelincir ke belakang mata. Bersama-samadengan kelenjar lacrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar cornea tidak kering.Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar digerakkan daritarsus.
2. Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya.
3. Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihankonjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak 

D.Bola Mata

Didalam bola mata terdapat dinding bola mata dan isi bola mata . Dinding bola mata terdiri atas sklera dan kornea sedangkan pada isi bola mata terdiri atas uvea, retina, badan kaca dan lensa.Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata di bagiandepan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda. 
Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu :
1. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata,merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan skleradisebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. Kelengkungan kornea lebih besar dibanding sklera.Sclera merupakan Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan korneamerupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papilsaraf optik sampai kornea. Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringanyang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm. Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vaskular. Sklera mempunyai kekakuan tertentusehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata. Dibagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut kribosa. Bagian luar sklera berwarna putih dan halus dilapisi oleh kapsul Tenon dan dibagian depan olehkonjungtiva. Diantara stroma sklera dan kapsul Tenon terdapat episklera. Bagiandalamnya berwarna coklat dan kasar dan dihubungkan dengan koroid olehfilamen-filamen jaringan ikat yang berpigmen, yang merupakan dinding luar ruangan suprakoroid. Kekakuan sklera dapat meninggi pada pasien diabetesmelitus, atau merendah pada eksoftalmos goiter, miotika, dan meminum air  banyak 
2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea dibatasioleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan padaruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid. Jaringan uvea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan otot dapatmengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata. Otot dilatator dipersarafi oleh parasimpatis, sedang sfingter iris dan otot siliar di persarafi oleh parasimpatis.Otot siliar yang terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa untuk kebutuhanakomodasi. Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuos humor), yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas kornea dan sklera.
3. Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyaisusunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membran neurosensorisyang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan keotak. Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retinadapat terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina.Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanyamenempel pupil saraf optik, makula dan pars plans. Bila terdapat jaringan ikat di dalam badan kaca disertai dengan tarikan pada retina, maka akan robek dan terjadi ablasi retina.Lensa terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuatornya pada badansiliar melalui Zonula Zinn. Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau melihatdekat sehingga sinar dapat difokuskan di daerah makula lutea.Terdapat 6 otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak didaerah temporal atas di dalam rongga orbita.

E.Kornea
Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaputmata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelahdepan dan terdiri atas lapis :

1.Epitel
Tebalnya 50 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang satingtumpang tindih satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.
Pada sel basal Bering terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong ke depanmenjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingya dan sel poligonal didepannya melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier .
Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bilaterjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.
Epitel berasal dari ektoderm permukaan.

2.Membran Bowman
Terletak di bawah membran basal epitel komea yang merupakan kolagenyang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depanstroma.
Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi

3.StromaTerdiri ataslamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu denganlainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktulama yang kadang-kadang sampai 15 bulan.Keratos it merupakan sel stromakornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma

4.Membran Descement
Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma komeadihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya
Bersifat sangat elastik dan berkembang terns seumur hidup, mempunyaitebal 40 µm.

5.Endotel
Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 pm.Endotel melekat pada membran descement melalui hemidesmosom danzonula okluden.

F.Uvea

Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola matadengan otot rektus lateral, 1 cm di depan foramen optik, yang menerima 3 akar saraf di bagian posterior yaitu :
1. Saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabutsensoris untuk komea, iris, dan badan siliar.
2. Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi, yang berasal dari saraf simpatisyang melingkari arteri karotis; mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil.
3. Akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan pupil.
Pada ganglion siliar hanya saraf parasimpatis yang melakukan sinaps. Iris terdiriatas bagian pupil dan bagian tepi siliar, dan badan siliar terletak antara iris dan koroid.Batas antara korneosklera dengan badan siliar belakang adalah 8 mm temporal dan 7 mmnasal. Di dalam badan siliar terdapat 3 otot akomodasi yaitu longitudinal, radiar, dansirkular.
Ditengah iris terdapat lubang yang dinamakan pupil, yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk kedalam mata. Iris berpangkal pada badan siliar danmemisahkan bilik mata depan dengan bilik mata belakang. Permukaan depan iriswarnanya sangat bervariasi dan mempunyai lekukan-lekukan kecil terutama sekitar pupil yang disebut kripti. Badan siliar dimulai dari basis iris kebelakang sampai koroid, yangterdiri atas otot-otot siliar dan proses siliar.Otot-otot siliar berfungsi untuk akomodasi. Jika otot-otot ini berkontraksi iamenarik proses siliar dan koroid kedepan dan kedalam, mengendorkan zonula Zinnsehingga lensa menjadi lebih cembung. Fungsi proses siliar adalah memproduksi Humor Akuos.
Koroid adalah suatu membran yang berwarna coklat tua, yang letaknya diantarasklera dan. retina terbentang dari ora serata sampai kepapil saraf optik. Koroid kaya pembuluh darah dan berfungsi terutama memberi nutrisi kepada retina.

G.Pupil

Pupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya cahayayang masuk. Pupil anak-anak berukuran kecil akibat belum berkembangnya saraf simpatis. Orang dewasa ukuran pupil adalah sedang, dan orang tua pupil mengecil akibatrasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis Pupil waktu tidur kecil , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma dan tidur sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari :
1. Berkurangnya rangsangan simpatis
2. Kurang rangsangan hambatan miosis
Bila subkorteks bekerja sempurna maka terjadi miosis.Di waktu bangun korteksmenghambat pusat subkorteks sehingga terjadi midriasis. Waktu tidur hambatan subkorteks hilang sehingga terjadi kerja subkorteks yang sempurna yang akanmenjadikan miosis.Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi danuntuk memperdalam fokus seperti pada kamera foto yang difragmanya dikecilkan. Sudut bilik mata depan Sudut bilik mata yang dibentuk jaringan korneosklera dengan pangkaliris. Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila terdapat hambatan pengaliran keluar cairan mata akan terjadi penimbunan cairan bilik mata di dalam bolamata sehinga tekanan bola mata meninggi atau glaukoma. Berdekatan dengan sudut inididapatkan jaringan trabekulum, kanal Schelmm, baji sklera, garis Schwalbe dan jonjotiris.Sudut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan dengan sklera kornea dan disiniditemukan sklera spur yang membuat cincin melingkar 360 derajat dan merupakan batas belakang sudut filtrasi Berta tempat insersi otot siliar longitudinal. Anyaman trabekulamengisi kelengkungan sudut filtrasi yang mempunyai dua komponen yaitu badan siliar dan uvea.Pada sudut fitrasi terdapat garis Schwalbe yang merupakan akhir perifer endoteldan membran descement, dan kanal Schlemm yang menampung cairan mata keluar kesalurannya. Sudut bilik mata depan sempit terdapat pada mata berbakat glaukoma suduttertutup, hipermetropia, blokade pupil, katarak intumesen, dan sinekia posterior perifer

H. Retina

Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran dari pada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid.Bagian anterior berakhir pada ora serata. Dibagian retina yang letaknya sesuaidengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira berdiameter 1 -2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan. Ditengah makula lutea terdapat bercak mengkilat yang merupakan reflek fovea.Kira-kira 3 mm kearah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat putihkemerah-merahan, disebut papil saraf optik, yang ditengahnya agak melekuk dinamakanekskavasi faali. Arteri retina sentral bersama venanya masuk kedalam bola mata ditengah papil saraf optik. Arteri retina merupakan pembuluh darah terminal.Retina terdiri atas lapisan:
1. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yangmempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.
2. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
3. Lapis nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang.Ketiga lapis diatas avaskular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.
4. Lapis pleksiform luar, merupakan lapis aselular dan merupakan tempat sinapsissel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal
5. Lapis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel Muller Lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral
6. Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion
7. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.
8. Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke arch saraf optik. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina
RetinaMembran limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca. Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapat nutrisi dari koroid. Batang lebih banyak daripada kerucut, kecuali didaerah makula, dimana kerucut lebih banyak. Daerah papil saraf optik terutama terdiri atas serabut saraf optik dan tidak mempunyai daya penglihatan (bintik buta).

I.Badan kaca

Badan kaca merupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antaralensa dengan retina. Badan kaca bersifat semi cair di dalam bola mata. Mengandung air sebanyak 90% sehingga tidak dapat lagi menyerap air. Sesungguhnya fungsi badan kacasama dengan fungsi cairan mata, yaitu mempertahankan bola mata agar tetap bulat.Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina. Badan kacamelekat pada bagian tertentu jaringan bola mata. Perlekatan itu terdapat pada bagian yangdisebut ora serata, pars plana, dan papil saraf optik.
 Kebeningan badan kaca disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darah dan sel. Pada pemeriksaan tidak terdapatnyakekeruhan badan kaca akan memudahkan melihat bagian retina pada pemeriksaanoftalmoskopi.Struktur badan kaca merupakan anyaman yang bening dengan diantaranya cairan bening. Badan kaca tidak mempunyai pembuluh darah dan menerima nutrisinya dari jaringan sekitarnya: koroid, badan siliar dan retina.

J.Lensa mata

Lensa merupakan badan yang bening, bikonveks 5 mm tebalnya dan berdiameter 9 mm pada orang dewasa. Permukaan lensa bagian posterior lebih melengkung daripada bagian anterior. Kedua permukaan tersebut bertemu pada tepi lensa yang dinamakanekuator. Lensa mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator difiksasi oleh zonulaZinn pada badan siliar. Lensa pada orang dewasa terdiri atas bagian inti (nukleus) dan bagian tepi (korteks). Nukleus lebih keras daripada korteks.

K.Rongga Orbita

Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yangmembentuk dinding orbita yaitu : lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal, dan dasar orbita yangterutama terdiri atas tulang maksila, bersama-sama tulang palatinum dan zigomatikus Rongga orbita yang berbentuk piramid ini terletak pada kedua sisi rongga hidung.Dinding lateral orbita membentuk sudut 45 derajat dengan dinding medialnya.Dinding orbita terdiri atas tulang :
1. Atap atau superior : os.frontal
2. Lateral : os.frontal. os. zigomatik, ala magna os. Fenoid
3. Inferior : os. zigomatik, os. maksila, os. Palatina
4. Nasal : os. maksila, os. lakrimal, os. Etmoid
Foramen optik terletak pada apeks rongga orbita, dilalui oleh saraf optik, arteri,vena, dan saraf simpatik yang berasal dari pleksus karotid. Fisura orbita superior di sudutorbita atas temporal dilalui oleh saraf lakrimal (V), saraf frontal (V), saraf troklear (IV),saraf okulomotor (III), saraf nasosiliar (V), abdusen (VI), dan arteri vena oftalmik.Fisura orbita inferior terletak di dasar tengah temporal orbita dilalui oleh saraf infra-orbita dan zigomatik dan arteri infra orbita. Fosa lakrimal terletak di sebelah temporalatas tempat duduknya kelenjar lakrimal. Rongga orbita tidak mengandung pembuluh ataukelenjar limfa.

L.Otot Penggerak Mata

Otot ini menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakkan mata tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot. Otot penggerak mata terdiri atas 6 otot yaitu :
Otot Oblik Inferior Oblik inferior mempunyai origo pada foss lakrimal tulang lakrimal, berinsersi padasklera posterior 2 mm dari kedudukan makula, dipersarafi saraf okulomotor, bekerja untuk menggerakkan mata keatas, abduksi dan eksiklotorsi.
Otot Oblik Superior Oblik superior berorigo pada anulus Zinn dan ala parva tulang sfenodi di atasforamen optik, berjalan menuju troklea dan dikatrol batik dan kemudian berjalan di atasotot rektus superior, yang kemudian berinsersi pada sklera dibagian temporal belakang bola mata. Oblik superior dipersarafi saraf ke IV atau saraf troklear yang keluar dari bagian dorsal susunan saraf pusat Mempunyai aksi pergerakan miring dari troklea pada bola mata dengan kerja utamaterjadi bila sumbu aksi dan sumbu penglihatan search atau mata melihat ke arch nasal.Berfungsi menggerakkan bola mata untuk depresi (primer) terutama bila mata melihat kenasal, abduksi dan insiklotorsi. Oblik superior merupakan otot penggerak mata yangterpanjang dan tertipis.
Otot Rektus Inferior Rektus inferior mempunyai origo pada anulus Zinn, berjalan antara oblik inferior dan bola mata atau sklera dan insersi 6 mm di belakang limbus yang pada persilangandengan oblik inferior diikat kuat oleh ligamen Lockwood.Rektus inferior dipersarafi oleh n. IIIfungsi menggerakkan mata - depresi (gerak primer) - eksoklotorsi (gerak sekunder) -aduksi (gerak sekunder) Rektus inferior membentuk sudut 23 derajat dengan sumbu penglihatan.
Otot Rektus LateralRektus lateral mempunyai origo pada anulus Zinn di atas dan di bawah foramenoptik. Rektus lateral dipersarafi oleh N. VI. Dengan pekerjaan menggerakkan mataterutama abduksi.
Otot Rektus MediusRektus medius mempunyai origo pada anulus Zinn dan pembungkus dura saraf optik yang sering memberikan dan rasa sakit pada pergerakkan mata bila terdapat neuritisretrobulbar, dan berinsersi 5 mm di belakang limbus. Rektus medius merupakan ototmata yang paling tebal dengan tendon terpendek. Menggerakkan mata untuk aduksi(gerak primer).
Otot Rektus Superior Rektus superior mempunyai origo pada anulus Zinn dekat fisura orbita superior  beserta lapis dura saraf optik yang akan memberikan rasa sakit pada pergerakkan bola.

2.5 Telinga

Telinga adalah indra pendengaran. Pendengaran merupakan indra mekanoreseptor karena memberikan respon terhadap getaran mekanik gelombang suara yang terdapat diudara. Telinga menerima gelombang suara yang frekuensinya berbeda, kemudianmenghantarkan informasi pendengaran kesusunan saraf pusat. Telinga dapat dibagimenjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.

a.Telinga Luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau  pinna, Liang meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara kedalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitukompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpentingadalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisikulit tipis.
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditoriuseksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakanmembrana timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua sisi kepala kuranglebih setinggi mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutamaoleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalisauditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporalmandibular. Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatusauditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut.
Aurikula berfungsi mengumpulkan getaran udara, bentuknya berupa lempeng tulang rawan yang elastis yang ditutupi kulit, memiliki otot intrinsic dan ekstrinsik sertadi persarapi oleh nervus fasialis. Seluruh permukaan diliputi kulit tipis dengan lapisan subkutis pada permukaan anterolateral, serta di temukan rambut kelenjar sebasea dankelenjar keringat.Meatus akustikus eksternal merupakan tabung berkelok – kelok yang terbentangantara aurikula dan membrane tempani, berfungsi menghantarkan gelombang suara dariaurikula ke membrane tempani. Pada bagian luar banyak ditemukan rambut yang berhubungan dengan kelenjar sebasea, sedangkan dalam liang ditemukan serumen berwarna coklat yang berfungsi sebagai pelindung. Seruman merupakan modifikasi kelenjar keringat bergabung dengankelenjar sebasea yang bermuara langsung ke permukaan kulit.

b.Telinga Tengah
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateraldan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membranatimpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga,Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dantranslulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli(tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungandengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.
Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes.Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantuhantaran suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah,yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak  pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalanke getaran suara. Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kakistapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela bulat.
Maupun jendela oval mudah mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapatmengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tubaeustachii yang lebarnya sekitar 1mm panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingahke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksiotot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer. 

c.Telinga Dalam
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk  pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII(nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian darikomplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajatsatu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Organahir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan duasetengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakanorgan Corti.. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya, Labirinmembranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubunganlangsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis.Labirin membranosa tersusun atas atrikulus, sakulus, dan duktus semisirkularis,duktus koklearis.
Atrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gempeng terpaut padatempatnya oleh jaringan ikat. Disini terdapat saraf (nervus akustikus) pada bagiandepan dan sampingnya ada daerah yang lonjong yang disebut macula akustikautrikola. pada dinding belakang atrikus ada muara dari duktus semisirkularis dan padadinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa sirkularis, saluran yangmenghubungkan atrikulus dengan sakulus.
Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagiandepan dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, tempatterdapatnya nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-serabut halus cabang nervus akustikus yang berakhir pada macula akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang menghubungkan sakulus denganduktus koklearis, di bagian sudut sakulus ada saluran halus disebut duktusendolimfatikus, berjalan melalui aquaduktus vestibularis menuju permukaan bagian bawah tulang temporalis dan berakhir sebagai kantong buntu disebut sakusendolimfatikus yang terletak tepat di lapisan otak duramater.
Duktus semisirkularis, ada tiga tabung selaput semisrkularis yang berjalan dalamkanalis semisrkularis (superior, posterior, dan lateralis). Penampangannya kira-kirasekitar sepertiga penampang kanalis semisirkularis. Bagian duktus yang melebar disebut ampula selaput. Setiap ampula mengandung satu celah siklus, sebelah dalamada Krista ampularis yang terlihat menonjol kedalam yang menerima ujung-ujungsaraf.
Duktus koklearis merupakan saluran yang berbentuk agak segitiga seolah-olahmembuat batas pada koklea timpani. Atap duktus koklearis terdapat membranevestibularis pada alasnya terdapat membran basilaris. Duktus koklearis mulai darikantong buntu (seikum vestibular) dan berakhir tepat diseberang kanalis laminaspiralis pada kantong buntu (seikum ampulare) pada membrane basilaris ditemukanorgan korti sepanjang duktus koklearis yang merupakan hearing sense organ.
Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan mediolus terdapat ganglionspiralis yang sebagaian besar diliputi tulang bagian bawah dan menyatu denganmembrane basilaris melintasi duktus koklearis dan melekat pada ligamentum basilaris.
Membran basilaris : dibentuk oleh lapisan serat – serat kolagen, permukaan bawahyang menghadap skala timpani diliputi oleh jaringan ikat fibbrosa yangmengandung pembuluh darah.
Membran vestibularis : suatu lembaran jaringan ikat tipis, diliputi pada permukaan atas vestibular oleh pelapis rongga perilimf yaitu jaringan epitelselapis gepeng yang terdiri atas sel mesenkim
Dektus koklearis : dektus ini mengandung pigmen, bentuknya lebih tinggi dantidak beraturan, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang banyak mengandungkapiler yang disebut stria vaskularis. Dektus koklearis merupakan tempat sekresiendolimf dan termasuk organ korti.
Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga padatulang pelipisyang dilapisi periosteumyang berisi cairanperilimfe& labirinmembranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairanendolimfe.Di labirin oseaterdapat koklea, vestibulum, kanalis semisirkularis.
kolea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian yaituskala vestibuli,skala media, danskala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebuttingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengahmelaluitingkap bulat.Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularisatau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Diatas membran basilaris terdapatorgano cortiyang berfungsi mengubah getaransuara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Diatas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri darigelatinyang lentur
sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis.
Vetibulum, bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum ini membukafenestra ovale dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerimamuara kanalis semisirkularis
Kanalis semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran yang terdiri dari 3saluran. Saluran yang satu dengan yang lainnya membentuk sudut 90%, kanalissemisrkularis superior, kanalis semisirkularis posterior dan kanalis semisirkularislateralis.

Labirin membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe.Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatanangular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalansepanjang cabang vesti-bular nervus kranialis VIII ke otak. Perubahan posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitaselektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII. 

Di dalam kanalisauditorius internus, nervus koklearis yang muncul dari koklea, bergabung dengan nervusvestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadinervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII). Kanalisauditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang otak.


BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM


Alat         :  Alat peraga mata dan telinga

Bahan :  Materi mata dan telinga

Cara Kerja       :  Mempresentasikan materi mata dan telinga secara berkelompok

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Mata :                                                                     
1. Konjungtiva Palvebra berfungsi proteksi pada sklera dan memberi pelumasan pada bola mata
2. Sklera berfungsi sebagai jaringan ikat padat fibrosa dan tampak putih
3. Pupil berfungsi menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam 
4. Kornea berfungsi menerima cahaya dari sumber cahaya
5. Koroid berfungsi memberi nutrisi ke retina dan badan kaca, dan mencegah refleksi internal cahaya.
6. Retina berfungsi menangkap dan meneruskan cahaya dari lensa ke saraf mata
7. Lensa berfungsi menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam
8. Korpus Viterus/ Lapisan Bening berfungsi mengisi ruang antara lensa mata dan retina di dalam bola mata manusia atau vebrata lainnya
9. Papila Optik/Bintik Buta/Bintik Bening berfungsi sebagai bagian yang tidak peka terhadap cahaya
10. Muscle Rectus Superior berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi dan aksi sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi
11. Muscle Rectus Inferior berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada abduksi dan memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi dan aduksi dalam depresi
12. Muscle Rectus Medialis berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi gerakan aduksi
13. Muscle Rectus Lateralis berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi gerakan abduksi
14. Muscle Obliques Superior berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, memiliki aksi primer intorsi dan adduksi, dan aksi sekunder berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi
15. Muscle Obliques Inferior berfungsi ganda dan untuk pergerakan mata, yang memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan memiliki aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi
16. Arteri Of Tamika berfungsi sebagai penyuplai darah ke retina
17. Saraf Optik berfungsi menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya
18. Fovea berfungsi bertanggung jawab terhadap ketajaman penglihatan yang sangat dibutuhkan manusia
19. Ostea Temporis berfugsi untuk melindungi mata 
20. Otot Dahi berfungsi mengedipkan mata
21. Ostea Frontalis berfungsi membentuk wajah, melindungi otak 

1   Helix
2   Lipatan Anti Helix
3   Anti Helix 
4   Choncaquliculae
5   Crus Helix 
6   Lubang Telinga 
7   Tulang Temporal 
8   Gendang Telinga 
9   Temporal 
10 Tuba Eusthacius
11 Tulang Martil 
12 Tulang Landasan 
13 Ductus Couilearis 
14 Area Cochlearis 
15 Capula Cochlearis 
16 Ductus Cochlearis
17 Canalis Semicularis Onterior
18 Canalis Semicularis Pasterior
19 Canalis Semicularis Lateral
20 Cros Membran Vommipe 

BAB V
KESIMPULAN

Mata adalah salah satu alat indra yang berfungsi sebagai indra penglihatan. Matamemiliki stuktur yaitu Sklera (bagian putih mata), konjungtiva, kornea, pupil, iris, lensa, retina, saraf optikus, Humor aqueus, Humor vitreus.
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga,lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telingaatau membrantimpani. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus), landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes. Telinga dalam terdiri darilabirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga padatulang pelipisyang dilapisi periosteumyang berisi cairan perilimfe& labirin membranasea, yang terletak lebih dalamdan memiliki cairan endolime.


BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Watson roger, 2002. anatomi dan fisiologi untuk perawat edisi 10. penerbit bukukedokteran EGC, Jakartaa
C.Pearce evelyn, 2002. anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Penerbit PT Gramedia pustaka utama, Jakartah.
m djauhari, 2009. pengantar fisiologi tubuh manusia. Bina rupa aksara publisher.Tanggerang
http://www.scribd.com/doc/53490193/10/Telinga-Dalam
http://www.psychologymania.com/2012/04/anatomi-dan-fisiologi-mata.html
http://wapedia.mobi/id/Telinga
http://deyra.files.wordpress.com/2012/01/mata-udah.doc